Bandung, Gentanews.id – Kurikulum Merdeka yang mulai digulirkan pada tahun pelajaran 2022-2023 memiliki beberapa karakteristik utama diantaranya pembentukan karakter yang mendukung pemulihan pembelajaran.
Keberadaan Kurikulum sebagai rule dari arah target tujuan pendidikan memiliki peranan strategis dan hal ini berkaitan dengan kebermaknaan pembelajarannya.
Drs.Cucu Saputra, M.M.Pd Ketua PGRI Kota Bandung mengatakan bahwa dalam realisasi program kurikulun merdeka ada beberapa hal dasar yang menegaskan keberadaan Kurikulum ini dengan pendidikan pembentukan karakter, diantaranya,
– Pembelajaran Berbasis Project sebuah pendekatan pembelajaran yang menggunakan project atau kegiatan sebagai media pembelajaran. Hal ini bertujuan untuk mengembangkan soft skilla dan karakter (iman, taqwa, dan akhlak mulia, gotong royong, kebinekaan global, kemandirian, nalar kritis, kreativitas).
– Fokus pada Materi Esensial, dalam Kurikulum Merdeka terdapat waktu yang cukup untuk pembelajaran yang mendalam bagi kompetensi dasar seperti literasi dan numerasi. Tidak terlalu padat materi, hal ini dinilai penting agar guru memiliki waktu untuk pengembangan karakter dan kompetensi.
– Fleksibilitas, dimana bagi setiap guru dapat melakukan pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan murid (teach at the right level) bukan berbasis konten tetapi berbasis kompetensi, dan melakukan penyesuaian dengan konteks dan muatan lokal.
Selanjutnya Cucu Saputra menegaskan bahwa Pembelajaran berbasis project sangat penting untuk pengembangan karakter karena memberi kesempatan kepada peserta didik untuk belajar melalui pengalaman (experiential learning)
Selain itu dalam Kurikulum Merdeka para pendidik dituntut untuk mengintegrasikan kompetensi esensial yang dipelajari peserta didik dari berbagai disiplin ilmu.