Banner mygoalsbjb
Kolom  

Salib HMI Bandung; Kembalikan NDP ke Versi CAKNUR

Penulis: Dedi Jamaludin (Presidium KAHMI Garut).

Kedua: pendekatan aqli dan logika lebih mendominasi sehingga penyampaian dalil2 naqli tidak tersampaikan secara utuh.

Ketiga: Kader tidak bisa membedakan mana materi substansi yang disampaikan dengan materi yang hanya sekedar materi
brainwashing.

Keempat: pemateri yang menyampaikan tidak memenuhi kwalifikasi. Jelas-jelas NDP itu disuguhkan dengan dalil dalil naqli, pemateri nya, jauh untuk memahami, baca Al Qurannya saja tidak benar. Maka yang terjadi doktrin logika yang ngawur.

Kelima: Metode dekonstruksi harus runut sampai akhir, dilanjutkan dengan pemantapan atau diskusi lanjutan pasca basic. Seringkali setelah basic training selesai, maka yang ada diotak kader belum keseluruha tersampaikan..

Keenam: Dekonstruksi tidak bisa diberikan secara merata, harus dilakukan pemetaan berdasarkan hasil screening. Kader yang pemahaman ke Islaman nya masih dasar ( baca al quran belum bisa, pemahaman dasar keislama tidak menguasai) maka secara bertahap berikan materi Ke Islaman yang sesuai. Menjadi masalah, ngaji saja tidak bisa, pemahaman ke Islaman belum kuat, tiba2 didekonstruksi maka yang terjadi penyimpangan seperti video anak HMI Bandung.

Wallohu ‘alam

Banner nwisa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *