Pembatalan Pendaftaran Lebih dari 4.700 Siswa Baru di Jawa Barat Terkait dengan Masalah Data Administrasi

Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Jawa Barat Wahyu Mijaya pada pembukaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) serentak di SMK Negeri 12, Kota Bandung, Senin 17 Juli 2023.

GENTANEWS.ID, BANDUNG – Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat, Wahyu Mijaya, mengumumkan pembatalan pendaftaran 4.791 calon siswa SMA dan SMK yang ingin masuk pada tahun ajaran baru 2023. Keputusan ini diambil setelah ditemukan sejumlah masalah terkait dengan Kartu Keluarga (KK) yang tidak sesuai dengan data asli dan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

Wahyu menjelaskan, penolakan tersebut terkait dengan beberapa penyebab yang melibatkan kesalahan data saat pendaftaran melalui berbagai jalur dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB). Salah satu masalah yang ditemui adalah ketidaksesuaian data pada dokumen KK dan koordinat geografisnya, nilai rapor, dokumen program penanganan kemiskinan, serta ketidaksesuaian dengan dokumen prestasi kejuaraan.

Banner nwisa

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Wahyu setelah mendampingi Gubernur Jabar, Ridwan Kamil, pada acara Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) serentak di SMK Negeri 12, Kota Bandung, pada hari Senin, 17 Juli 2023.

Wahyu menjelaskan bahwa berdasarkan pengalaman ini, pihaknya telah membentuk tim evaluasi yang bertugas untuk menilai dan memperbaiki sistem PPDB pada tahun depan. Hal ini sejalan dengan evaluasi yang dilakukan tahun sebelumnya terkait pelaksanaan PPDB tahun 2023.

“Kami sudah membentuk tim evaluasi untuk mengevaluasi dan memperbaiki sistem PPDB pada tahun 2024. Kami akan menentukan elemen-elemen yang harus dipertahankan dan yang perlu diperbaiki,” ujar Wahyu.

Lebih lanjut, Wahyu juga menjelaskan bahwa pemerintah tetap akan memberikan bantuan kepada calon siswa yang tidak mampu dan tidak lolos masuk ke sekolah negeri. Mereka akan diberikan bantuan keuangan sebesar Rp2 juta per siswa, yang akan diberikan satu kali saat awal masuk sekolah. Pada tahun ini, alokasi bantuan tersebut mencakup 7.500 siswa.

Wahyu memastikan bahwa tim evaluasi akan segera bekerja untuk merumuskan perbaikan yang diperlukan dalam proses PPDB pada tahun depan. Evaluasi ini akan mencakup aspek yang menjadi tanggung jawab kabupaten/kota, provinsi, maupun pemerintah pusat. Wahyu berharap hasil evaluasi dapat segera dirilis.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *