GENTANEWS.ID – Anggota Komisi III yang membidangi masalah perbankan, Irfan Suryanagara, menyoroti peran Bank BJB Syariah dalam perekonomian di Jawa Barat. Bank BJB Syariah merupakan mitra Organisasi Ekonomi Jawa Barat, sebagai bagian dari Bank BJB yang merupakan bank BUMD terbesar di Indonesia dan dimiliki oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Bank BJB Syariah diharapkan dapat memanfaatkan peluang di Jawa Barat, yang memiliki populasi terpadat di Indonesia dan mayoritas beragama Islam, sehingga cocok dengan produk syariah yang ditawarkan oleh Bank BJB Syariah. Trend perkembangan Bank BJB Syariah juga menunjukkan peningkatan yang positif.
Pada triwulan II-2022, Bank BJB Syariah berhasil mengalami pertumbuhan sebesar 25,14 persen year-on-year (yoy), dengan total realisasi sebesar Rp 8,23 triliun dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencapai Rp 6,58 triliun. Kontribusi terbesar dalam Dana Pihak Ketiga (DPK) masih berasal dari giro, yang mengalami pertumbuhan sebesar 95,45 persen dari Rp 549,68 miliar menjadi Rp 1,07 triliun.
Selain itu, kontribusi dari tabungan juga mengalami pertumbuhan sebesar 52,87 persen dari Rp 1,36 triliun pada tahun 2021 menjadi Rp 2,11 triliun pada triwulan II-2022. Deposito juga mengalami pertumbuhan sebesar 8,59 persen dari Rp 4,65 triliun menjadi Rp 5,05 triliun. Total pembiayaan yang telah disalurkan oleh Bank BJB Syariah mencapai Rp 6,86 triliun, mengalami pertumbuhan sebesar 11,54 persen yoy dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebesar Rp 6,15 triliun.
Dari segi kinerja, Bank BJB Syariah berhasil menurunkan rasio pembiayaan bermasalah atau non-performing financing (NPF) nett dari 2,38 persen menjadi 1,81 persen. Selain itu, rasio biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) juga berhasil ditekan dari 92,66 persen menjadi 84,83 persen secara yoy.
Dengan pertumbuhan yang positif dan peningkatan kinerja yang baik, Bank BJB Syariah diharapkan dapat terus mendukung perkembangan perekonomian di Jawa Barat serta memberikan kontribusi yang signifikan bagi masyarakat setempat.