Bandung, Gentanews.id Kabar tentang kebijakan pemerintah untuk menghilangkan tenaga honorer di tahun 2024 semakin menjadi issue hangat di ruang publik.
Kebijakan pemerintah tersebut diyakini sudah melewati berbagai pertimbangan dari berbagai aspek.
Drs.Cucu Saputra, M.M.Pd Ketua PGRI Kota Bandung menegaskan agar rencana penghapusan guru honorer pada tahun 2024 tersebut sudah harus melalui pertimbangan terbaik salah satunya pemerintah harus siap menerima implikasi di lapangan karena pendidikan sebagai layanan dasar.
Pemerintah harus memahami bahwa penghentian guru honorer tersebut jangan sampai mengganggu layanan dasar tersebut.
Hal ini berhubungan dengan ketersediaan formasi guru di masing-masing satuan Pendidikan.
Kita masih ada waktu untuk melakukan pemetaan guru honorer yang telah mengabdi di sekolah negeri terutama untuk difasilitasi menjadi guru PPPK secara bertahap.
Cucu Saputra menambahkan jangan sampai persoalan di lapangan tidak selesaikan tetapi hanya mengedepankan sebuah aturan yang sepihak, yang tidak berorientasi terhadap kepentingan layanan dasar tersebut.
PGRI mendorong agar guru-guru yang eksisting yang berada di SD dan SMP terutama di negeri untuk diangkat menjadi PPPK.
Hal itu sebagai sebuah apresiasi atas marwah guru dengan kepastian-kepastian tentang hidupnya, tegas Cucu.(Rapi)
Pemerintah harus segera mempersiapkan pengangkatan guru. Karena akan ada ribuan guru yang pensiun se Indonesia.
Pemerintah harus segera mengangkut guru, karena akan ada ribuan guru yang memasuki masa purnabakti, se Indonesia
Saya kurang setuju kalau tenaga guru honor dihapus solusi untuk kekurangan guru bagaimana dan upi mencetak calon calon guru lantas setelah mereka lulus akan mengajar di mana .sedangkan guru guru yang senior sudah banyak yang pensiun belum yang sakit .meninggal dsb .apakah kekosongan guru di sekolah solusinya bagaimana ? Kecuali kalau begitu beres dari UPI langsung ada pengangkatan p3k