Bekasi – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Barat menegaskan bahwa Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) Bekasi memerlukan perhatian khusus, terutama dalam ketersediaan tenaga pengajar vokasional.
Pernyataan ini disampaikan oleh Anggota Komisi V DPRD Jabar, Irpan Haeroni, saat kunjungan kerjanya di SLBN Kabupaten Bekasi pada Selasa (23/7/2024).
Menurut Irpan, kebutuhan akan guru vokasional di berbagai daerah di Jawa Barat, termasuk Bekasi, belum terpenuhi dengan baik dan harus menjadi prioritas Pemprov Jabar.
“Kendala yang dihadapi SLB Bekasi maupun di seluruh Jawa Barat adalah kurangnya tenaga pengajar vokasional, terutama di bidang tata boga dan tata busana. Bahkan, di beberapa tempat tidak ada sama sekali. Ini harus menjadi perhatian Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat,” ujar Irpan.
Selain kekurangan tenaga pengajar vokasional, Irpan juga menyoroti masalah infrastruktur ruang kelas yang tidak memadai untuk menampung jumlah siswa. Akibatnya, ruang kelas di SLBN sering kali melebihi kapasitas.
“Selain kekurangan guru, kita juga menghadapi kekurangan ruang kelas. Hal ini sangat penting untuk diperhatikan karena banyak SLB yang sudah kelebihan kapasitas. Sebagai contoh, jika daya tampung seharusnya 50 siswa, saat ini sudah melebihi setengahnya. Ini harus menjadi perhatian Dinas Pendidikan Jawa Barat,” tutupnya.