News  

Makna Kemerdekaan Bagi Para Pendidik

Bandung, Gentanews.id Memaknai kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-77 haruslah menjadi kajian renungan bagi warga bangsa terutama bagi entitas pendidikan.
Melalui pendidikan. Kesedaran diri untuk menempatkan kemerdekaan itu sebagai sebuah hak azasi yang paling dasar dari seorang manusia.

Drs.Cucu Saputra, M.M.Pd Ketua PGRI Kota Bandung menyatakan bahwa Pendidikan sebagai praktek untuk membebaskan manusia dari berbagai belenggu dan ini haruslah terbangun melalui ruang-ruang pendidikan yang sejak zaman hindia Belanda dan selanjutnya diikuti oleh gerakan-gerakan pendidikan mulai dari RA Kartini, HOS Cokroaminoto, Soekarno-Hatta dan yang lainnya.
Hal itu mencerminkan tentang bagaimana formulasi negara ini dibangun berasal dari kaum-kaum pelajar.
Mulai dari dasar negara, UUD 1945, lagu Indonesia Raya dan yang lainnya. Semuanya itu merupakan pencerminan sebagai pribadi yang bijaksana.Mencerminkan kesadaran kemanusiaan dan budaya.

Banner nwisa

Harus diketahui dan disadari bahwa salah satu tujuan bernegara adalah mencerdaskan kehidupan bangsa maka dalam diri seorang guru sebagai seorang pendidik haruslah memiliki jiwa patriotik yang menekankan bahwa dirinya mewakili semangat kemerdekaan.

Pendidik sebagai sosok yang memiliki esensi pada tujuan bernegara yang melekat pada dirinya sebagai pengabdi pada Sang Pencipta dan Negara.
Guru sebagai garda terdepan dalam roda estafet kehidupan bernegara itu kepada generasi berikutnya.

Guru harus bersikap profesional dan penuh keikhlasan dalam pengabdiannya dan sebagai sosok yang sudah selesai dengan dirinya.
Semoga pendidikan di Indonesia hari ini lebih baik dari masa sebelumnya dengan senantiasa menghadirkan ruh pelayanan pendidikan yang produknya dapat menjawab berbagai tantangan zaman.

Menghadirkan generasi yang memposisikan sebagai pemilik bangsa dan bukan tamu di negaranya.
Menjadikan negara yang SDM-nya berkualitas, unggul dan berdaya saing.
Bonus demografi menjadi aset bagi kemajuan bangsa yang memiliki potensi kualitas yang mumpuni.
Pendidikan dapat melahirkan generasi yang memikirkan dan merasakan dunia sesuai dengan yang diamatkan oleh filosofi Ki Hajar Dewantara bahwa pendidikan harus dapat melahirkan generasi yang bijaksana, seimbang antara cipta, rasa, karsa dan kehendaknya.

Persoalan hari ini (korupsi, ketimpangan sosial, kerusakan alam dsb) haruslah menjadi pekerjaan rumah bagi para pendidik dalam mengemas produk hasilnya yang menjadi solusi atas masalah itu, tegas Cucu. (Rapi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *