Cianjur – Komisi II DPRD Provinsi Jawa Barat memperhatikan pendistribusian alat pertanian hasil dari Balai Pengembangan Mekanisasi Pertanian yang masih belum merata. Wakil Ketua Komisi II, Lina Ruslinawati, menegaskan bahwa inovasi tersebut harus lebih merata dan dapat dinikmati oleh semua pelaku usaha tani.
Lina Ruslinawati menyoroti pentingnya pendistribusian hasil inovasi balai tersebut untuk meningkatkan produksi pertanian di Jawa Barat. Meskipun Balai Mekanisasi Pertanian Jawa Barat telah menghasilkan banyak inovasi, namun masih diperlukan upaya untuk memperluas jangkauan alat pertanian ke seluruh masyarakat pelaku usaha tani.
“Dalam kunjungan kerja ke Balai Pengembangan Mekanisasi Pertanian dalam rangka evaluasi program dan Kegiatan APBD Tahun Anggaran 2023 di Kabupaten Cianjur pada Selasa (13/2/2023), kami melihat bahwa alat mesin pertanian yang dihasilkan masih bersifat prototype. Petani juga membutuhkan bimbingan teknis untuk meningkatkan ilmu pertanian mereka,” ungkap Lina.
Selain itu, Lina juga menekankan perlunya pengembangan alat mesin pertanian yang dapat digunakan di lahan pertanian yang kecil. Saat ini, sebagian besar inovasi masih berfokus pada lahan pertanian yang luas, sehingga petani dengan lahan kecil belum terakomodir dengan baik.
“Kami mendorong agar Balai Pengembangan Mekanisasi Pertanian mengembangkan alat mesin pertanian yang sesuai untuk membantu petani dengan lahan kecil,” tambah Lina.
Dalam kesempatan tersebut, Balai Pengembangan Mekanisasi Pertanian juga menyampaikan progres kegiatan APBD Tahun Anggaran 2023 serta aspirasi kepada Komisi II.
Wakil Ketua Komisi II DPRD Provinsi Jawa Barat, Lina Ruslinawati, mengapresiasi peran Balai Pengembangan Mekanisasi Pertanian dalam menghasilkan inovasi untuk pertanian di Jawa Barat, namun menekankan perlunya distribusi yang merata serta fokus pada kebutuhan petani dengan lahan kecil.