HANURA Perlu Rebranding Menyeluruh untuk Bangkit, Kata Pengamat Politik Abdul Holik

Abdul holik
Abdul Holik MA Direktur Eksekutif West Java Institute

Gentanews.id – Di tengah lanskap politik nasional yang kian kompetitif dan dinamis, Partai Hati Nurani Rakyat (HANURA) dihadapkan pada tantangan eksistensial: tampil kembali relevan di mata publik, khususnya pemilih muda. Menurut pengamat politik dan kebijakan dari West Java Institute, Abdul Holik, MA, rebranding menjadi langkah strategis yang tak bisa ditunda lagi.

Rebranding bagi HANURA bukan lagi pilihan, tapi keharusan. Ini soal bertahan hidup dan menyongsong masa depan politik Indonesia yang didominasi generasi muda,” ujar Abdul Holik saat diwawancarai Gentanews.id, Rabu (23/7).

Ia menekankan bahwa rebranding bukan sebatas mengganti logo atau slogan partai, melainkan transformasi menyeluruh—mulai dari citra, gaya komunikasi, hingga strategi kaderisasi.

Abdul Holik menyebut contoh sukses dari PKS dan PSI. “PKS berhasil mengikis citra eksklusifnya dengan pendekatan digital yang inklusif, logo baru yang segar, dan keterlibatan aktif dalam isu sosial. PSI pun membangun positioning sebagai partai anak muda dengan visual kampanye menarik dan narasi progresif,” jelasnya.

Menurutnya, HANURA harus belajar dari pendekatan tersebut jika ingin membangun koneksi yang kuat dengan pemilih muda. Ia menilai bahwa citra HANURA saat ini masih terjebak dalam bayang-bayang masa lalu.

Logo lama dan komunikasi politik yang kaku tidak lagi berbicara kepada generasi digital. Ini era visual yang cepat, otentik, dan emosional,” tegasnya.

Ia juga menyoroti pentingnya pembaruan pola pikir dan struktur internal partai. Tanpa transformasi dalam kaderisasi dan komunikasi, rebranding hanya akan menjadi kosmetik.

“HANURA perlu hadir di ruang-ruang digital, responsif terhadap isu publik, dan membuka dialog yang setara dengan masyarakat muda. Itulah cara membangun kepercayaan baru,” kata Holik.

Terakhir, Abdul Holik menekankan bahwa momentum ini bisa menjadi titik balik.

Jika dilakukan secara konsisten, HANURA bukan hanya akan menarik perhatian, tapi juga mengembalikan kepercayaan publik. Ini saatnya HANURA tidak hanya bicara masa lalu, tapi menawarkan masa depan,” pungkasnya.

Banner nwisa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *