Bandung, Gentanews.id Kehadiran guru ditengah-tengah PBM harus mampu mengubah mind set para peserta didik secara profesional dan proposional.
Melihat situasi dan kondisi kesiapan belajar siswa, tingkat usia perkembangan individu, lingkungan sekolah, latar belakang keluarga, kondisi masyarakat serta perubahan peradaban jaman.
Guru profesional adalah guru tau-mau-mampu sebagai jati guru menjadi pusat inspirasi bagi para peserta didiknya, guru yang kharismatik akan tampil sebagai sosok guru roll model/figur contoh suri toladan serta memiliki kesalehan sosial dan keikhlasan untuk membangun SDN masa depan yang berkualitas.
Oleh karena itu posisi guru terutama yang PNS berada di dua sisi, pertama sebagai seorang scaintice = keilmuan yg mumpuni; dan seorang birokratis = taat aturan), semua kompetensi kinerja guru tersebut akan diukur dengan Penilaian Kinerja Guru (PKG di awal dan di skhir tahun).
PP 46 Th 2011 ttg Penilaian kinerja telah menggariskan dengan tegas bahwa setiap guru/pegawai harus membuat perencanaan dan melaksanakan SKP (sasaran kerja pegawai) dan PKP (prilaku kerja pegawai yaitu OIKDKK = Orientasi pelayanan, integritas, memiliki komitmen tinggi, mampu bekerjasama, kepemimpinan).
Selain itu indikator guru profesional juga harus disiplin sesuai tupoksi dan tanggung jawabnya serta PDLT ( memiliki prestasi dedikasi loyalitas dan tidak tertercela).
Seluruh PNS diikat dengan PP 53 Th 2010 dan perubahannya yaitu tentang Disiplin pegawai dalam melaksanakan jam kerja dan waktu kerja agar dilaksanakan tugas secara optimal, tidak lagi ada guru istilah “guru 79” (masuk kerja jam 07.00 pulang jam 09.00).
Saat ini sedang terjadi isue-issua sentral mengenai kurikulum merdeka dengan pembelajaran diferensiasi maka bapak/ibu guru harus cepat beradaptasi dengan perubahan jaman sebagai suatu alasan kenapa Rentra Kemendikbudristek No 22 Th 2020 membuat road map program merdeka belajar dengan sasaran utama terwujudnya profil pelajar Pancasila.Itu artinya jaman ini sudah berubah dengan cepat seiring dengan revlusi industri 4.0 dg kemajuan sistem komputerisasi dan gedget/digitalisasi sehingga oleh Carl Wilhem di Amerika Serikat sbg jaman MILENIAL/ perubahan yg cepat.
Anak didik kita sekarang berada di jaman milenia abad 21 bahkan sudah masuk di rrv.industri 5.0 yaitu sistem jaringan dan robotik.Tantangan besar bagi bagaimana cara mensikapi dan menterjemahkan kata penyair Khalil Gibran yg diambil dari kata-kata sufi dari kata bijak dari Syaidina Ali Bin Abi Tholib bahwa “Didiklah anak-anakmu dengan sungguh-sungguh sebab mereka akan hidup di jaman yang bukan lagi jamanmu”. (Rapi)