Gentanews.id – Diduga akan terjadi kecurangan Pemilu, Presiden Indonesia keenam, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) siap turun gunung hadapi Pemilu 2024.
“Kenapa saya harus turun gunung menghadapi Pemilu 2024 mendatang?,” kata SBY.
“Saya mendengar, mengetahui, bahwa ada tanda-tanda Pemilu 2024 bisa tidak jujur dan tidak adil,” tuturnya menambahkan.
SBY kemudian membeberkan terkait apa saja yang diduga akan terjadi pada saat Pemilihan Presiden (Pilpres) tahun 2024 mendatang.
Dia menuturkan kecurangan akan terjadi saat penentuan calon presiden (Capres) dan calon wakil presiden (Cawapres) nanti.
“Konon akan diatur dalam pemilihan Presiden nanti yang hanya diinginkan oleh mereka dua pasangan Capres dan Cawapres saja yang dikehendaki oleh mereka,” ujar SBY.
Tidak hanya itu, Demokrat sebagai partai oposisi juga diduga akan ‘dijegal’ dalam menghadapi Pemilu 2024.
Berdasarkan informasi yang diterimanya, Demokrat tidak akan bisa mengajukan Capres dan Cawapres mereka.
“Informasinya, Demokrat sebagai oposisi jangan harap bisa mengajukan Capres Cawapresnya sendiri, bersama koalisi tentunya,” tutur SBY.
“Jahat bukan? Menginjak-injak hak rakyat bukan? Pikiran seperti itu batil, itu bukan hak mereka,” katanya menambahkan.
Sebagai pria yang pernah menjabat sebagai Presiden RI selama 2 periode berturut-turut, SBY pun menilai hal itu sebagai ‘kejahatan’.
Pasalnya, Pemilu merupakan hak rakyat untuk memilih dan dipilih, sehingga kecurangan seperti itu seharusnya tidak terjadi.
“Pemilu adalah hak rakyat, hak untuk memilih dan hak untuk dipilih, yang berdaulat juga rakyat,” ucap SBY.
“Dan ingat, selama 10 tahun dulu kita di pemerintahan, 2 kali menyelenggarakan Pemilu termasuk Pilpres, Demokrat tidak pernah melakukan kebatilan seperti itu,” ujarnya.