Bandung, Gentanews.id Banjir merupakan masalah yang sampai saat ini hadir di banyak kota besar termasuk Kota Bandung.
Hal ini terjadi karena banyak faktor selain pengelolaan tata ruang yang tidak sesuai semestinya, masih adanya prilaku buang sampah sembarangan, sedimentasi dan tentunya faktor lain.
Sebagai upaya penanganan banjir di wilayah Kota Bandung, Pemerintah Kota Bandung melalui SKPD terkait terus berupaya meminimalisir hadirnya luapan air dari sungai dan anak sungai yang tidak sanggup lagi menampung air hujan.
Sudah banyak yang telah diupayakan sehubungan dengan hal itu diantaranya pembangunan wetland Cisurupan, Area Tangga 100, Mbah Celeng, Mbah Garut dan aktivasi area lainnya.
Terakhir untuk meminimalisir luapan air di wilayah Gedebage, Pemerintah Kota Bandung melalui Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) membangun kembali kolam retensi Rancabolang lengkap dengan rumah pompa yang digunakan untuk mengalirkan genangan air di kawasan tersebut yang diresmikan pada Kamis(15/12).
Lokasi Kolam Retensi Rancabolang terletak di Jalan SOR GBLA. Kolam ini memiliki luas sekitar 8.000 meter persegi dan pembangunannya merupakan hasil swadaya masyarakat.
Selain untuk menyerap genangan air yang berpotensi menyebabkan banjir, kolam retensi ini juga bisa menjadi alternatif ruang terbuka hijau bagi masyarakat.
Yana Mulyana Walikota Bandung sangat mengapresiasi peresmian kolam retensi dan rumah pompa ini.
“Mudah-mudahan dengan adanya kolam retensi dan rumah pompa ini bisa mengurangi dampak banjir saat debit hujannya besar.Salah satu hal yang luar biasa dan memiliki nilai histori yang luar biasa dari hadirnya fasilitas ini karena fasilitas ini lahir dari hasil swadaya masyarakat,” ujar Yana.
Selain itu, Yana juga memastikan Pemkot Bandung akan terus mengakselerasi upaya penanganan banjir melalui berbagai cara. Seperti membuat kolam retensi, rumah pompa, sumur resapan, serta drumpori.
Upaya Pemkot Bandung ini dibarengi tentunya harus mendapatkan dukungan dari seluruh pihak, termasuk terutama masyarakat Kota Bandung.
“Secara teori, upaya-upaya yang dilakukan ini semestinya berjalan. Kalau intensitas hujan tinggi, genangan mungkin akan tetap ada. Tetapi surutnya pun akan cepat (tidak seperti kejadian banjir di Gedebage),” ucapnya.
Sementara itu Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Bandung, Didi Ruswandi menyampaikan, upaya penanganan banjir oleh Pemkot Bandung menerapkan prinsip parkir dan resapan air. Meski begitu, kehadiran rumah pompa juga dimanfaatkan untuk memaksimalkan upaya tersebut.
Rumah Pompa Rancabolang ini dapat mengalirkan sekitar 150 liter air per detik untuk satu pompanya. Dengan begitu, ia optimis tak butuh waktu lama lagi untuk menyurutkan genangan air di wilayah banjir.
Sampai saat ini Pemkot Bandung sudah meresmikan 3 rumah pompa di Gedebage, Cingised, dan Citarip, tegas Didi. (Rapi)