Daerah  

Waspada, Pergerakan dan Penurunan Tanah di Kota Bandung

Bandung, Gentanews.id Hari ini (2/7) ada sekitar 70 orang pesepeda dari berbagai perwakilan komunitas hadir dalam acara ngobrol santai tentang Pergerakan tanah.
Kegiatan asik yang dilaksanakan di Area Pojok Kolaborasi Museum Geologi Bandung merupakan kerja bareng antara Museum Geologi, Greeners, Vellodrama dan Bike To Work Bandung.

Kepala Museum Geologi, Isnu Hajar Sulistyawan sangat mengapresiasi atas ide kolaborasi dilaksanakannya kegiatan Patepung Sabtu Kahiji (PSK) dengan Bike To Work Bandung, Greeners dan Velodrama.
Hal ini sejalan dengan misi Museum Geologi, Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dalam penyebarluasan informasi geologi. Sarana yang sudah disiapkan oleh Museum Geologi diantarannya pojok kolaborasi.

Tempat yang sangat representatif ini kita siapkan untuk hadirnya edukasi dan sosialisasi yang berhubungan dengan kegeologian.

Museum Geologi ini berfungsi sebagai pusat informasi mengenai hal-hal yang berhubungan dengan ruang-ruang kegeologian , sebuah satu disiplin ilmu yang bercerita tentang kondisi di bawah di bawah permukaan tanah.
Masyarakat tidak perlu mengekplorasi tentang apa yang ada didalam tanah secara langsung karena Museum Geologi telah menyediakan banyak display yang menyajikan tentang barang-barang yang ada di bawah sana, tegas Isnu Hajar Sulistyawan.

Rd.Isnu Hajar Sulistyawan Kepala Museum Geologi

Isnu menambahkan bahwa ruang kolaborasi semoga menjadi ruang untuk mengkomunikasikan pesan-pesan kegeologian termasuk yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari tentunya dengan potensinya masing-masing baik potensi sumber daya geologi yang bermanfaat maupun potensi kebencanaan.

Sementara itu Agus Budianto Koordinator Kelompok Mitigasi Pergerakan Tanah dari Museum Geologi Menegaskan bahwa potensi kebencanaan bisa terjadi kapanpun juga sehingga masyarakat diharapkan sudah memiliki kesiagaan bencana.
Pengelolaan bumi yang tidak seimbang termasuk eksploitasi yang berlebihan dan tidak mengindahkan keberlanjutan kehidupan menjadi penyebab utama hadirnya bencana Geologi.(Rapi)

Banner nwisa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *