Manguni Pro Zionis, Ancaman Terhadap Keamanan dan Toleransi

Laskar Manguni di Bitung
Laskar Manguni di Bitung

Bitung  – Kasus intoleransi dan radikalisme yang melibatkan kelompok Laskar Manguni atau Manguni Makasiouw di Bitung, Sulawesi Utara, menjadi perhatian serius dalam menanggulangi ancaman terhadap keamanan dan toleransi di Indonesia.

Aksi perusakan dan penganiayaan terhadap umat Islam saat aksi damai solidaritas Palestina telah menunjukkan sisi gelap kelompok tersebut. Menurut M Rizal Fadillah, seorang pemerhati politik dan kebangsaan, Manguni dianggap sebagai kelompok pro-Israel yang membenci Palestina dan Islam.

Peristiwa ini juga mencuatkan kontroversi terkait Museum Holocaust yang berdiri di Minahasa, Sulawesi Utara. Museum yang didirikan oleh WNI keturunan Yahudi Yakoov Baruch diresmikan oleh pejabat pemerintah Indonesia, namun menuai penolakan dari MUI Pusat. Mereka menilai museum ini sebagai propaganda yang ingin mempengaruhi pandangan masyarakat terhadap Zionis.

Laskar Manguni dianggap sebagai bagian dari pengaruh propaganda tersebut, menjadi kelompok pro-Israel yang tidak menyokong perdamaian dan merugikan umat Islam. Kasus di Bitung dianggap sebagai bukti arogansi dan kebencian terhadap umat Islam.

M Rizal Fadillah menekankan pentingnya penegakan hukum dalam mengatasi perusakan dan penganiayaan yang terjadi. Ia mendesak aparat kepolisian untuk segera menangkap kelompok teroris Manguni dan memproses hukum sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Pemerhati politik ini juga menyoroti keberadaan Museum Holocaust di Indonesia. Menurutnya, museum tersebut seharusnya tidak berada di tanah air, mengingat bukti kekerasan kelompok pro-Zionis Israel Manguni di Bitung. Ia menuntut pemerintah untuk menutup museum tersebut, seiring dengan kebijakan yang tegas mendukung kemerdekaan Palestina.

Perlu diingat bahwa penegakan hukum adalah solusi untuk mencegah konflik berkepanjangan. Pemerintah dan aparat kepolisian diminta untuk bersikap tegas dan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menjaga keamanan, toleransi, dan keutuhan bangsa.

Sebagai Pemerhati Politik dan Kebangsaan, M Rizal Fadillah menekankan pentingnya sikap tegas terhadap kelompok-kelompok yang dapat mengancam keamanan dan toleransi di Indonesia.

Berdasarkan laporan dari Bitung, Sulawesi Utara, demikian rangkuman dari berita terkini. Kami akan terus mengikuti perkembangan kasus ini.

Banner nwisa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *