Irfan Suryanagara, Penghapusan Daya Listrik 450 VA Sangat Memberatkan Rakyat Kecil

Ir. Irfan Suryanagra, M.Ipol. Wasekjend DPP Partai Demokrat

Bandung – Gentanews.id – Adanya rencana Pemerintah untuk menghapus Daya Listrik 450 VA menjadi 900 VA akan sangat memberatkan rakyat kecil.

Hal ini diungkapkan Ir.Irfan Suryanagara.,M.Ipol Anggota Komisi III DPRD Provinsi Jawa Barat dari Fraksi Demokrat. kepada Awak Gentanews.id Kamis 15/9/2022.

Dengan adanya rencana penghapusan Daya listrik yang diperuntukan untuk warga miskin ini sebaiknya pemerintah dan Banggar DPR-RI untuk mengkaji ulang karena daya listrik 450 VA tersebut bagi sebagian besar warga masyarakat sangat dibutuhkan warga yang hanya untuk penerangan dan kebutuhan rumah tangga .

Bila Daya listrik dinaikan dari 450 VA ke 900 VA sudah pasti biaya Bebannya akan naik jadi akan dirasakan sekali oleh masyarakat kecil yang saat ini beban untuk memenuhi kebutuhan sehari hari sangat berat dirasakan.

Bila akan menaikan pendapatan dari sektor Kelistrikan Irfan menganjurkan kepada pemerintah kiranya dibebankan kepada Industri – industri atau perusahaan perusahaan yang cukup banyak menggunakan tenaga Listrik.,

“Jangan sampai mengorbankan rakyat kecil, rakyat kecil terutama di pedesaan memerlukan listrik hanya untuk penerangan, yang tidak memerlukan untuk menambah daya menjadi 900 VA,” katanya.

Lebih lanjut ketua DPRD provinsi Jabar 2009-2014 mengatakan

“bahwa beban mayarakat saat ini sangat berat dimana kita tahu bersama baru saja Pemerintah menaikan Harga BBM dimana imbasnya kemana – mana, harga harga Kebutuhan Pokok melonjak naik, bahkan para pedagang di pasar mengeluh karena omset penjualannya anjlok”, tutur kang Irfan.

Kang Irfan, begitu biasa disapa melanjutkan mengatakan apa yang dalami pedagang telor biasanya pelanggan membeli telor 2 kg turun menjadi 1 kg. Demikian juga para pedagang lainnya seperti pedagang beras juga sama omsetnya turun karena harga naik.

Mengakhiri pebincangan dengan Gentanews.id Irfan memghimbau kepada Pemerintah kiranya bila akan mengadakan perubahan atau menaikan kapasitas atau kebijakan yang berhubungan dengan kebutuhan hajat hidup orang banyak, kiranya dapat di kaji ulang lagi, dan jangan dilakukan secara bersamaan dengan kenaikan BBM yang dampaknya sangat dirasakan oleh semua pihak, pungkas Irfan.(Idsa)

Banner nwisa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *