Bandung – Survei terbaru dari Indikator Politik Indonesia menunjukkan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Jawa Barat 2024, Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan, unggul jauh dengan elektabilitas mencapai 77,81%. Survei yang dilakukan pada periode 2-8 September 2024 ini melibatkan 1.200 responden dengan metode wawancara tatap muka. Pasangan Ahmad Syaikhu-Ilham Habibie berada jauh di belakang dengan elektabilitas sebesar 10,98%.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi, mengungkapkan bahwa dominasi Dedi-Erwan disebabkan oleh perhatian mereka terhadap rakyat serta tingkat popularitas yang tinggi. Menurutnya, pemilih cenderung memilih berdasarkan persepsi positif terhadap calon yang dinilai peduli terhadap rakyat dan dikenal luas. “Empat dari sepuluh pemilih memilih calon karena perhatian mereka terhadap rakyat. Sementara itu, ada juga pemilih yang belum mengenal calon lain, sehingga membuat perbandingan menjadi tidak berimbang,” jelas Burhanuddin.
Namun, pengamat politik dari West Java Institute, Abdul Holik, MA, memberikan pandangan yang berbeda. Abdul Holik menegaskan bahwa meskipun hasil survei menunjukkan dominasi Dedi-Erwan, hasil ini belum tentu mencerminkan situasi akhir. Ia memperingatkan bahwa dinamika politik di Jabar sangat dinamis dan bisa berubah. “Kita harus hati-hati dengan hasil survei ini. Di Jabar, kejutan politik sering terjadi, seperti yang pernah terjadi pada Pilkada sebelumnya di mana pasangan yang diusung PKS berhasil mengejutkan dengan perolehan suara mereka,” kata Abdul Holik.
Menurut Abdul Holik, faktor-faktor seperti mobilisasi massa, dinamika politik lokal, money politik, dan strategi kampanye yang belum sepenuhnya terekspos bisa mempengaruhi hasil akhir. Oleh karena itu, meski Dedi-Erwan saat ini unggul, perubahan dalam peta persaingan masih mungkin terjadi menjelang hari pemilihan.
