Berita tentang hadirnya tindakan kekerasan di lingkungan pendidikan menjadi catatan kelam bagi semua entitas pendidikan.
Tindakan kekerasan ini tidak semestinya terjadi di lingkungan manapun dan oleh siapapun, terlebih lagi di lingkungan pendidikan.
Sebagai sebuah respon positif Dinas Pendidikan Kota Bandung sejak tiga hari yang lalu (14-16/9) melaksanakan kegiatan ” Workshop peningkatan kompetensi guru melalui implementasi program anti perundungan dan disiplin positif bagi ekosistem pendidikan jenjang SMP di lingkungan pendidikan Kota Bandung “, yang dilaksanakan di SMPN 43 Kota Bandung.
Drs.Hikmat Ginanjar, M.Si Kadisdik Kota Bandung mengatakan bahwa kegiatan workshop ini dilaksanakan sebagian upaya Dinas Pendidikan dalam menjawab tantangan dinamika kehidupan sosial masyarakat terutama masyarakat pendidikan khususnya di lingkungan sekolah.
Bullying/perundungan, kekerasan seksual dan sikap intoleransi merupakan kondisi prilaku yang membuat tatanan kehidupan sosial psikologis menjadi kurang kondusif dan menjadi salah satu faktor hilangnya nilai-nilai kebersamaan.
Sekolah merupakan garda terdepan dalam menghadirkan nilai-nilai positif kehidupan berbangsa dan bernegara.
Di pundak para pendidiklah pendidikan karakter saling menghargai, menyayangi, empati dan toleransi harus terus dibangun terhadap peserta didik, tegas Hikmat.
Kegiatan ini diikuti oleh para Wakasek Kesiswaan dan guru BK/BP dari SMP Negeri dan Swasta yang ada di Kota Bandung.
Workshop ini diakhiri dengan kegiatan pameran dengan menghadirkan berbagai macam produk dari materi workshop yang telah disampaikan.
Dengan hadirnya sekolah yang ramah anak dan bebas bullying diharapkan sekolah dapat menjadi ruang yang dapat melahirkan warga sekolah sebagai manusia yang merdeka (sehat fisiknya dan bahagia jiwanya).(Rapi)